Jumat, 14 Juni 2013

Pencinta Alam

Alam merupakan ciptaan Tuhan dan dianugerahkan kepada manusia untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Alam ini memiliki beragam manfaat yang sampai saat ini selalu dieksploitasi oleh manusia. Sumber daya alam seperti kayu, minyak bumi, mineral, air, dan segala sesuatu yang ada di alam selalu menjadi kebutuhan umum sehari-hari bagi manusia.  Terkadang eksploitasi yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan yang berujung pada malapetaka bagi manusia itu sendiri. Bencana alam kerap kali terjadi akibat ulah manusia itu sendiri. Tentu saja tidak semua manusia, yang dimaksud disini adalah manusia yang tidak peduli dengan keadaan alam yang mereka tinggali dan mereka manfaatkan.


Menjadi pencinta alam adalah impianku sejak SMA. Ada sesuatu yang mendorongku menjadi seorang pencinta alam. Kerusakan alam? Bencana alam? Eksploitasi berlebihan? Kurasa bukan itu. Ada yang lebih dari itu semua. Impian untuk melihat keindahan alam ciptaan-Nya. Ya, itu motivasi terbesarku menjadi pencinta alam. Keindahan alam ini selalu mengingatkanku kepada Sang Pencipta. Keindahan alam ini selalu menjadi pengingat bahwa Allah itu Maha Besar, Maha Pencipta, Maha Indah. Berharap dengan melihat keindahan alam semakin mendekatkanku dengan-Nya.

Selalu terbayang dan menjadi impian, aku berdiri di puncak gunung, melihat hamparan awan, menyadari bahwa aku berdiri di atas awan, sejauh mata memandang kaki langit, melihat eloknya matahari terbenam, kemudian aku bersimpuh, bersujud, menyadari dan merasakan betapa kecilnya aku, dan menangis terharu akan keindahan ciptaan-Nya. Perasaan itulah yang ingin kurasakan.


















Ketika engkau merasa tinggi
Ingatlah gunung jauh lebih tinggi

Ketika engkau merasa besar
Ingatlah laut jauh lebih besar

Ketika engkau merasa kuat
Ingatlah tebing jauh lebih kuat

Ketika engkau merasa pintar
Ingatlah langit ini penuh misteri

Ketika engkau merasa memberi manfaat
Ingatlah sungai tanpa henti memberi kehidupan
Karena alam menampar kesombongan
Karena alam mengajarkan kebenaran

Jatinangor, 14 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar